Rasanya, saya ingin menumpahkan semua uneg-uneg saya tentang sahabat. Saya sangat senang memiliki sahabat. Bahkan kalau bisa, saya ingin menkadikan setiap orang yang saya temui sebagai sahabat sejati saya.

Saya memiliki banyak kawan, namun tidak semua kawan itu sahabat. Bagi saya, sahabat lebih dari seorang kawan, bahkan kadang lebih akrab dari saudara. Mungkin Anda, dan orang-orang yang punya sahabat merasakan itu. Ada banyak perbedaan; baik rasa maupun semangat ketika bertemu sahabat, amat berbeda bila bertemu kawan biasa.
Sejumlah sahabat memiliki perangai berbeda. Pada perangai itulah tertanam karakter yang beragam pula. Perangai dan karakter apa bedanya? Ah, bukan di sini tempat menjelaskannya. Saya ingin mengurai tentang sahabat bukan tentang bahasa :-)
Apa yang menarik dari seorang sahabat? Banyak, kawan. Banyak hal yang kadang sulit diterjemahkan dengan melakoni setiap kisah kehidupan bersama sahabat. Kata-kata, kadang tidak cukup ditumpahkan dalam buku catatan harian. Banyak kisah bersama sahabat, dari kisah pilu sampai kisah lebay. Kau pernah mengalaminya? Kau semestinya memiliki sahabat agar kau merasakan kisah hidup yang “lebih seru”, tentunya. Sahabat itu, ah, gimana gitu :-)
Sosok sahabat yang begitu berkesan dari pengalaman hidup saya, sebut saja si A. Usianya menginjak kepala empat, namun keramahannya sering membuat betah ketika ngobrol. Sahabat yang satu ini sangat tawadhu. Perangainya santun dan selalu menghargai orang lain, baik tua atau muda. Mencari-cari aib orang bukanlah sifatnya. Ya, jelas berbeda dengan orang kebanyakan yang gemar menggunjing orang lain. Pernah, suatu waktu di musallah, sahabat ini memimpin salat jamaah. Apa yang terjadi saudara-saudara? Beliau yang juga suka menghapalkan Alquran ini menangis tersedu ketika membaca Alquran dalam salatnya. Itu tentu bukan hal biasa bagi banyak imam salat di luar sana. Juga tidak biasa bagi saya.
Sosok sahabat yang “tua” di atas idealnya menjadi contoh bagi banyak kawan yang baik. Akhlaknya selalu menjadi teladan dalam kehidupan. Kehadirannya selalu dirindukan :-) yang paling berkesan ketika belaiu membantu orang tanpa tanda tanya. Maksudnya tanpa pamrih, begitu. Nah, semoga Anda juga memiliki sahabat sejati seperti itu, amin.
Ada sosok sahabat lain. Mungkin tidak sebaik dari yang pertama tadi. Namun, patut juga menjadi contoh pada beberapa karakternya yang baik. Perlu menjadi catatan, setiap manusia punya sisi baik dan sisi buruknya, bukan? Nah, ada baiknya kita ungkap yang baik saja agar tidak menjadi gibah bagi pembaca tulisan ini.
Sahabat ini, sebut saja si B, usianya masih muda. Terbilang lebih muda dari saya. Ya, kepala dua, alias dua puluhan. Karakternya memang “keras” dalam pengertian gigih dalam memperjuangkan keinginannya. Apa yang dimimpikan harus digapai, baik dalam rentang waktu dekat atau pun lama. Sosok sahabat ini selalu tampil ceria di hadapan kawan-kawannya. Mudah bergaul dan open mind kepada siapa saja, khususnya kepada orang yang baru ditemuinya.
 

Hal paling berkesan, ketika sahabat ini jatuh sakit. Menurut petuah, ketika seseorang sakit, hendaklah kita menjenguknya agar terjalin ikatan persaudaraan yang lebih kuat. Begitu barangkali. Mungkin Anda pernah sakit. Ketika dijenguk oleh teman, bagimana perasaan Anda? Rasanya ada kebahagiaan dalam jiwa. Terbersit rasa ada yang memerhatikan, ada orang yang peduli di tengah banyaknya orang yang cuek bebek. Momen seperti itulah yang sering memunculkan kesan yang kuat agar rasa kasih dan rasa sayang lebih membekas. 

Setelah kunjungan itu, dan Anda jadi sehat kembali, maka terjalinlah persahabatan yang lebih erat. Begitulah, saya mengalaminya :-)
Sulit menggambarkan kebaikan sahabat yang satu ini, namun demikianlah adanya. Setiap kebaikan akan mendatangkan kebaikan yang lain, baik dihargai atau dilupakan. Menjadi pribadi yang baik sangat penting dan dibutuhkan dalam menjalin persahabatan. Dari baiknya akhlak itu, pergaulan akan lebih menyenangkan. Oh, indahnya persahabatan dengan orang-orang yang baik. Semoga sahabat Anda demikian adanya.
Kisah persahabtan dengan sosok si B ini menjadikan saya dengan dia seperti saudara. Kawan-kawan mengatakan, kami seperti adik dan kakak :-) bila itu positif, diterima saja. Kau tahu kawan, berbagi makanan sudah biasa bagi kami. Ketika sakit saling menjenguk. Ketika butuh pertolongan saling membantu. Ketika tidak hadir dalm suatu lawatan, saling mencari. Kehadirannya selalu dirindukan. Mungkin demikian ikatan kuat persahabtan itu saya rasakan. Semoga sahabat seperti ini semakin banyak, amin.
Banyak sahabat lain yang tidak bisa saya dekripsikan dalam catatan kecil ini. Bagi saya, mereka adalah orang-orang biasa yang luar biasa sebab mereka selalu hadir ketika dibutuhkan, dan sering menjadi penguat ketika sedang “galau” tingkat tinggi.
Temukanlah sahabat terbaikmu! Setiap manusia idealnya dapat menjadi sahabat terbaik. Tempatkan diri sebagai orang yang terbuka dalam menerima kritik. Tetaplah santun dalam bernasihat. Tetaplah sabar dalam menerima kekurangan sahabatmu. Doakan mereka yang mungkin sering khilaf menyakiti perasaanmu. Begitulah.
Sahabat bagi saya, kawan terbaik menuju surga. Sahabat itu dapat menjadi wasilah agar kita meraih surga, insya- Allah. Sahabat itu, everything J Mengapa? Ya, kau tahu kawan, rasulullah pun memiliki banyak sahabat terbaik dalam kehidupan belaiu, dan sahabat terbaik beliau adalah Abu Bakar RA.
Temukanlah sahabat terbaikmu! 

Salam sahabat :-)
Categories:

0 Komentar:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!