Judul ini mungkin begitu sederhana. Sesederhana isinya. Namun, bagi saya, tidak banyak orang yang bisa menjadi ramah dengan sifat-sifat yang dipaksakan. Keramahan itu sulit, sulit bagi orang yang tidak terbiasa. Menjadi ramah sudah bukan hal tabu. Keramahan ini merupakan sifat yang baik lagi terpuji sebab tidak semua orang memilikinya. Orang yang ramah cenderung memiliki banyak teman dan hubungannya dengan orang banyak akan ebih berkesan...
Pernah bertemu kawan lama? Hmmm, bagaimana rasanya? Senang, sedih, atau malah kabur karena ingat utang yang belum dibayar? Hehehehe. Kawan lama itu seperti mutiara. Begitu barangkali. Kalau bertemu dalam rentang waktu yang lama, ada kebahagiaan meliputi jiwa. Apalagi kawan lama itu sahabat kita sendiri. Ada bahagia bercampur haru, tentunya. Namun, di balik pertemuan dengan kawan lama itu, menggantung banyak pertanyaan, masihkah dia seperti dahulu?...
“Menulis bukan lagi sebuah kerja elite, sulit, mahal, dan artifisial, sebagaimana mulanya. Menulis kini adalah sebuah kerja ‘alamiah’, seperti kita minum, tidur, beranak, bersenandung, atau mencoret-coret gambar. Ia adalah satu kebutuhan dasar.”_Radhar Panca Dahana Dengan atau tanpa bimbingan dari orang, satu tekad kuat dari seseorang yang ingin menulis pasti dapat melahirkan karya. Menulis itu bisa jadi asyik dan menyenangkan bila kita menyisihkan...
Mari sejenak kita perhatikan capaian-capaian orang-orang sukses yang telah memiliki nama saat ini. Dahulu, mereka bukan siapa-siapa. Bahkan untuk disebut orang berpunya tidak masuk kategori juga. Mereka orang biasa yang melakukan pekerjaan tidak biasa. Sebabnya, mereka tekun, gigih alias pantang menyerah. Tekad mereka melebihi asumsi masyarakat bahwa untuk sukses harus punya modal dan nama. Buktinya tidak. Banyak orang telah menampik paradigma...
“Lupakan soal suka dan tidak suka. Keduanya bukanlah konsekuensi. Kerjakan apa yang harus dikerjakan. Mungkin itu bukan sesuatu yang membahagiakan, namun di situlah terletak kebahagiaan.” George Bernard Shaw     Bicara soal genre tulisan, maka kita fokus pada dua hal, fiksi dan nonsiksi. Mana yang rasanya kita punya passion di situ, antara fiksi atau nonfiksi tadi, maka jenis tulisan itulah yang sebaiknya kita tekuni. Namun,...
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!